Rabu, 07 Januari 2015

RIWAYAT-RIWAYAT TENTANG MAULID NABI SAW:



Bismillahirrahmanirrahim,
Inilah diantara riwayat-riwayat yang digunakan sebagai penguat untuk membesarkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lewat Maulid Nabi SAW.
1. Abu Bakar ash-Shiddiq
Telah berkata Sayyidina Abu Bakar As-Shiddiq: “Barangsiapa yang menafkahkan satu dirham bagi menggalakkan bacaan Maulid Nabi saw., maka ia akan menjadi temanku di dalam syurga.” (sumber dari kitab anni’matul kubro ‘alaa al-’aalam fii maulid sayyidii waladii aadam karya Imam Syihabuddin Ahmad ibnu Hajar al-Haitami as-Syafii)
2. Umar bin Khottob al-Furqon
Telah berkata Sayyidina ‘Umar: “Siapa yang membesarkan (memuliakan) majlis maulid Nabi saw. maka sesungguhnya ia telah menghidupkan Islam.” (sumber dari kitab anni’matul kubro ‘alaa al-’aalam fii maulid sayyidii waladii aadam karya Imam Syihabuddin Ahmad ibnu Hajar al-Haitami as-Syafii)
3. Utsman bin ‘Affan Dzun-Nuraini
Telah berkata Sayyidina Utsman: “Siapa yang menafkahkan satu dirham untuk majlis membaca maulid Nabi saw. maka seolah-olah ia menyaksikan peperangan Badar dan Hunain” (sumber dari kitab anni’matul kubro ‘alaa al-’aalam fii maulid sayyidii waladii aadam karya Imam Syihabuddin Ahmad ibnu Hajar al-Haitami as-Syafii)
4. Ali bin Abi Tholib Karomallahu wajhah
Telah berkata ‘Ali : “Siapa yang membesarkan majlis maulid Nabi saw. dan karenanya diadakan majlis membaca maulid, maka dia tidak akan keluar dari dunia melainkan dengan keimanan dan akan masuk ke dalam syurga tanpa hisab”. * (sumber dari kitab anni’matul kubro ‘alaa al-’aalam fii maulid sayyidii waladii aadam karya Imam Syihabuddin Ahmad ibnu Hajar al-Haitami as-Syafii)
5. Syekh Hasan al-Bashri
Telah berkata Hasan Al-Bashri: “Aku suka seandainya aku mempunyai emas setinggi gunung Uhud, maka aku akan membelanjakannya untuk membaca maulid Nabi saw.* (sumber dari kitab anni’matul kubro ‘alaa al-’aalam fii maulid sayyidii waladii aadam karya Imam Syihabuddin Ahmad ibnu Hajar al-Haitami as-Syafii)
6. Syekh Junaid al-Baghdady
Telah berkata Junaid Al-Baghdadi semoga Allah mensucikan rahasianya: “Siapa yang menghadiri majlis maulid Nabi saw. dan membesarkan kedudukannya, maka sesungguhnya ia telah mencapai kekuatan iman”.* (sumber dari kitab anni’matul kubro ‘alaa al-’aalam fii maulid sayyidii waladii aadam karya Imam Syihabuddin Ahmad ibnu Hajar al-Haitami as-Syafii)
7. Syekh Ma’ruf al-Karkhy
Telah berkata Ma’ruf Al-Karkhi: “Siapa yang menyediakan makanan untuk majlis membaca maulid Nabi saw. mengumpulkan saudaranya, menyalakan lampu, memakai pakaian yang baru, memasang bau yang wangi dan memakai wangi-wangian karena membesarkan kelahiran Nabi saw, niscaya Allah akan mengumpulkannya pada hari kiamat bersama kumpulan yang pertama di kalangan nabi-nabi dan dia berada di syurga yang teratas (Illiyyin)” (sumber dari kitab anni’matul kubro ‘alaa al-’aalam fii maulid sayyidii waladii aadam karya Imam Syihabuddin Ahmad ibnu Hajar al-Haitami as-Syafii)
8. Fakhruddin ar-Rozi
Telah berkata seorang yang unggul pada zamannya, Imam Fakhruddin Al-Razi: “Tidaklah seseorang yang membaca maulid Nabi saw* ke atas garam atau gandum atau makanan yang lain, melainkan akan zahir keberkatan padanya, dan setiap sesuatu yang sampai kepadanya (dimasuki) dari makanan tersebut, maka makanan tersebut akan bergoncang dan tidak akan tetap sehingga Allah mengampunkan orang yang memakannya”.
“Sekirannya dibacakan maulid Nabi saw. ke atas air, maka orang yang meminum seteguk dari air tersebut akan masuk ke dalam hatinya seribu cahaya dan rahmat, akan keluar daripadanya seribu sifat dengki, penyakit dan tidak mati hati tersebut pada hari dimatikan hati-hati”.
“Siapa yang membaca maulid Nabi saw. pada suatu dirham yang ditempa dengan perak atau emas dan dicampurkan dirham tersebut dengan yang lainnya, maka akan jatuh ke atas dirham tersebut keberkatan, pemiliknya tidak akan fakir dan tidak akan kosong tangannya dengan keberkatan Nabi saw.”* (sumber dari kitab anni’matul kubro ‘alaa al-’aalam fii maulid sayyidii waladii aadam karya Imam Syihabuddin Ahmad ibnu Hajar al-Haitami as-Syafii)
9. Imam as-Syafii
Telah berkata Imam Asy-Syafi’i: “Siapa yang menghimpunkan saudaranya (sesama Islam) untuk mengadakan majlis maulid Nabi saw., menyediakan makanan dan tempat serta melakukan kebaikan, dan dia menjadi sebab dibaca maulid Nabi saw. itu, maka dia akan dibangkitkan oleh Allah pada hari kiamat bersama ahli siddiqin (orang-orang yang benar), syuhada’ dan solihin serta berada di dalam syurga-syurga Na’im.” (sumber dari kitab anni’matul kubro ‘alaa al-’aalam fii maulid sayyidii waladii aadam karya Imam Syihabuddin Ahmad ibnu Hajar al-Haitami as-Syafii)
10. As-Sary as-Saqothy
Telah berkata As-Sariyy As-Saqothi: “Siapa yang pergi ke suatu tempat yang dibacakan di dalamnya maulid Nabi saw. maka sesungguhnya ia telah pergi ke satu taman dari taman-taman syurga, karena tidaklah ia menuju ke tempat-tempat tersebut melainkan lantaran kerana cintanya kepada Nabi saw. Sesungguhnya Rasulullah saw. telah bersabda: “Sesiapa yang mecintaiku, maka ia akan bersamaku di dalam syurga.” (sumber dari kitab anni’matul kubro ‘alaa al-’aalam fii maulid sayyidii waladii aadam karya Imam Syihabuddin Ahmad ibnu Hajar al-Haitami as-Syafii)
11. Syihabuddin Ahmad Ibnu Hajar al-Haitami
“Siapa yang hendak membesarkan maulid Nabi saw. maka cukuplah disebutkan sekedar
ini saja akan kelebihannya. Bagi siapa yang tidak ada di hatinya hasrat untuk membesarkan maulid Nabi saw. sekiranya dipenuhi dunia ini dengan pujian ke atasnya, tetap juga hatinya tidak akan tergerak untuk mencintai Nabi saw. Semoga Allah menjadikan kami dan kalian di kalangan orang yang membesarkan dan memuliakannya dan mengetahui kadar kedudukan Baginda saw. serta menjadi orang yang teristimewa di kalangan orang-orang yang teristimewa di dalam mencintai dan mengikutinya. Aamiin, wahai Tuhan sekalian alam. Semoga Allah melimpahkan rahmat atas penghulu kami Nabi Muhammad saw. keluarganya dan sahabat-sahabatnya sekalian hingga Hari Kemudian.”

Minggu, 04 Januari 2015

Ada 4 cara Allah memberi rezeki kepada makhluk-Nya:



1. REZEKI TINGKAT PERTAMA (YANG DIJAMIN OLEH ALLAH)
"Tidak suatu binatangpun (termasuk manusia) yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin oleh Allah rezekinya." (QS. 11: 6)
Artinya Allah akan memberikan kesehatan, makan, minum untuk seluruh makhluk hidup di dunia ini. Ini adalah rezeki dasar yang terendah.
2. REZEKI TINGKAT KEDUA
"Tidaklah manusia mendapat apa-apa kecuali apa yang telah dikerjakannya" (QS. 53: 39)
Allah akan memberikan rezeki sesuai dengan apa yang dikerjakannya. Jika ia bekerja dua jam, dapatlah hasil yang dua jam. Jika kerja lebih lama, lebih rajin, lebih berilmu, lebih sungguh-sungguh, ia akan mendapat lebih banyak. Tidak pandang dia itu muslim atau kafir.
3. REZEKI TINGKAT KETIGA
“... Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu.." (QS. 14: 7)
Inilah rezeki yang disayang Allah. Orang-orang yang pandai bersyukur akan dapat merasakan kasih sayang Allah & mendapat rezeki yang lebih banyak. Itulah Janji Allah! Orang yang pandai bersyukurlah yang dapat hidup bahagia, sejahtera & tentram. Usahanya akan sangat sukses, karena Allah tambahkan selalu.
4. REZEKI KE EMPAT (UNTUK ORANG BERIMAN DAN BERTAQWA)
".... Barangsiapa yg bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yg tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yg bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”
(QS.Ath-Thalaq/65:2-3)
Peringkat rezeki yang ke empat ini adalah rezeki yang istimewa, tidak semua orang bisa meraihnya. Orang istimewa ini (muttaqun) adalah orang yang benar-benar dicintai & dipercaya oleh Allah untuk memakmurkan atau mengatur kekayaan Allah di bumi ini.
Wallaahu alam..
Selamat menjemput rezeki. Jika mau dapat semua, lakukan semua yang Allah perintahkan.
InshaAllah kita semua ambil bagian. Amin...

Sabtu, 03 Januari 2015

10 TUGAS MALAIKAT JIBRIL AS. SETELAH WAFATNYA RASULULLAH SAW.




Siapakah Malaikat JIBRIL 'Alaihi Salam?

Jibril as adalah seorang malaikat yang ditugaskan oleh Allah untuk menyampaikan wahyuNya kepada para Nabi 'Alaihimus-salaam.
Malaikat Jibril a.s. adalah salah satu dari para malaikat yang cantik, besar, kuat dan mempunyai kedudukan yang sangat tinggi di sisi Allah Subhanahu Wata'ala Ia ditugaskan sebagai penyampai wahyu kepada para Rasul. Malaikat Jibril a.s. mempunyai enam ratus sayap, setiap sayapnya menutupi ufuk. Dari sayapnya berjatuhan permata dan yakut yang berwarna warni. Imam Ahmad r.a dengan sanadnya dari Ibn Mas'ud r.a. Rasulullah Shallallahu'Alaihi wa-Sallam bersabda: "Aku melihat Jibril di Sidratul Muntaha, dia mempunyai enam ratus sayap".
Malaikat Jibril a.s. mampu terbang dalam keadaan yang sangat cepat. Seperti kalau ada orang bertanyakan sesuatu kemusyrikan agama kepada Rasulullah Shallallahu'Alaihi wa-Sallam, belum pun selesai pertanyaan itu, malaikat Jibril a.s. telah pun sampai dengan jawaban berupa wahyu dari Allah Subhanahu Wata'ala Padahal jarak antara setiap lapisan langit adalah sejauh lima ratus tahun perjalanan.
Ketika Allah Subhanahu Wata'ala memerintahkan malaikat Jibril a.s. turun untuk memusnahkan kaum nabi Luth a.s., dikatakan malaikat Jibril a.s mampu mengangkat kesemua tujuh bandar yang didiami oleh 400,000 orang, haiwan, rumah serta bangunan dan kesemuanya hanya dengan menggunakan ujung satu sayapnya saja, lalu diangkat hingga ke permukaan langit, sehingga para malaikat yang berada di langit dapat mendengar bunyi kokokan ayam dan lolongan anjing yang turut berada dalam bandar-bandar tersebut. Kemudian malaikat Jibrail a.s. membalikkan bandar-bandar tersebut hingga menjadilah bahagian atasnya terlungkup ke bawah.
Jibril a.s. sentiasa mengharap hendak menjadi manusia karena tujuh perkara:
1. Sembahyang lima waktu secara berjemaah
2. Duduk bersama para ulama
3. Menziariahi orang sakit
4. Menghantar jenazah
5. Memberi air minum
6. Mendamaikan di antara 2 orang yang bermusuh-musuhan
7. Memuliakan tetangga dan anak-anak yatim....


Malaikat Jibril adalah malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu kepada para nabi dan rasul. Dalam Al-Quran, Malaikat Jibril juga merupakan pimpinan dari keseluruhan para Malaikat. Di dalam teks Tanakh, Taurat dan Injil, ada juga yang menerangkan bahwa Malaikat Jibril merupakan pimpinan bagi para Malaikat.
Nama Malaikat Jibril disebut dua kali dalam Al Quran yaitu pada surat Al Baqarah ayat 97-98 dan At Tahrim ayat 4.

قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِجِبْرِيلَ فَإِنَّهُ نَزَّلَهُ عَلَى قَلْبِكَ بِإِذْنِ اللَّهِ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَبُشْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ.
مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِلَّهِ وَمَلائِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَجِبْرِيلَ وَمِيكَالَ فَإِنَّ اللَّهَ عَدُوٌّ لِلْكَافِرِينَ.
)البقرة 98-97(
“Katakanlah: Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Qur’an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman.” (al-Baqarah: 97)
”Barangsiapa yang menjadi musuh Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Rasul-Rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir”. (al-Baqarah: 98)

إِنْ تَتُوبَا إِلَى اللَّهِ فَقَدْ صَغَتْ قُلُوبُكُمَا وَإِنْ تَظَاهَرَا عَلَيْهِ فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ مَوْلاهُ وَجِبْرِيلُ وَصَالِحُ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمَلائِكَةُ بَعْدَ ذَلِكَ ظَهِيرٌ ) .التحرم:4(
” Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah (wahai isteri-isteri Nabi, maka itulah yang sewajibnya), kerana sesungguhnya hati kamu berdua telah cenderung (kepada perkara yang menyusahkan Nabi) dan jika kamu berdua saling membantu untuk (melakukan sesuatu yang) menyusahkannya, (maka yang demikian itu tidak akan berjaya) kerana sesungguhnya Allah adalah Pembelanya dan selain dari itu Jibril serta orang-orang yang soleh dari kalangan orang-orang yang beriman dan malaikat-malaikat juga menjadi penolongnya ” – (Surah At-Tahrim: 4)[3]

Didalam Al Qur’an, Jibril memiliki beberapa julukan, seperti Ruh al Amin dan Ruh al Qudus (Roh Kudus), Ar-Ruh Al-Amin dan lainnya.
Ruhul’Qudus tampak wujudnya dengan enam ratus sayap antara masyrik dan maghrib, (barat-timur) sayap dan busana kebesarannya putih laksana mutiara yang larut, dengan rupa yang begitu elok dan rupawan, serta dengan kekuatan yang dahsyat penuh mukzijat.
Wujud para malaikat telah dijabarkan didalam Al Qur’an ada yang memiliki sayap sebanyak 2, 3 dan 4. surah Faathir 35:1 yang berbunyi:
“Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Faathir 35:1)”
Kemudian dalam beberapa hadits dikatakan bahwa Jibril memiliki 600 sayap, Israfil memiliki 1200 sayap, dimana satu sayapnya menyamai 600 sayap Jibril dan yang terakhir dikatakan bahwa Hamalat al-’Arsy memiliki 2400 sayap dimana satu sayapnya menyamai 1200 sayap Israfil.
Malaikat Jibril juga sering disebut dalam hadis dan kisah para nabi memandangkan Jibril sering turun ke bumi dan berubah menyerupai manusia (lazimnya lelaki) untuk mudah bertemu dengan para nabi. Antaranya adalah peristiwa ketika Jibril bertanyakan Nabi Muhammad Shallallahu'Alaihi wa-Sallam tentang Iman, Islam dan ihsan serta tanda hari kiamat. Jibril juga pernah mengiringi Nabi Muhammad Shallallahu'Alaihi wa-Sallam dalam Isra’ dan Mikraj iaitu perjalanan malam dari Makkah ke Baitul Maqdis lalu naik ke langit sebelum Nabi Muhammad sendiri menemui Allah di Sidratul Muntaha.

Jibril menampakkan bentuk aslinya kepada baginda Nabi Muhammad Shallallahu'Alaihi wa-Sallam sebanyak 2 kali :
1. ketika turunnya wahyu pertama di gua Hira’
2. ketika Isra’ dan Mikraj

Tetapi secara keseluruhannya, Malaikat Jibril turun ke baginda Nabi Muhammad Shallallahu'Alaihi wa-Sallam sebanyak 124,000 kali, tidak seperti nabi yang lain. Nabi Isa a.s. hanya ditemui 10 kali oleh Malaikat Jibril manakala Nabi Musa a.s. beberapa puluh kali. Jibril jugalah malaikat yang menyampaikan berita kelahiran Nabi Isa kepada ibunya Siti Maryam .
Sebagai orang Islam yang beriman ,kita tau bahwa tugas malaikat jibril menyampaikan wahyu kepada Nabi dan Rasul,tapi apa yg dilakukan malaikat Jibril sekarang, yaitu:
1. Mengangkat keberkahan dari muka bumi ini,orang tak ada lagi yg percaya namanya berkah dan hilang keberkahan dalam kehidupan ini
2. Mengangkat rasa cinta yg suci karena Allah .
3. Mengangkat rasa kasih sayang dari hati manusia,maksudnya rasa kasih dan sayang sesama manusia akan hilang dan yang ada permusuhan
4. Mengangkat sifat rasa adil dari pemerintah(kayaknya yg ini kenyataan deh)
5. Mengangkat sifat pemalu dari para perempuan ,sehingga mereka tak tau malu lagi dengan dandanan mencolok.
6. Mengangkat sifat sabar dari fakir miskin.
7. Mengangkat sifat pemurah dari orang orang kaya.
8. Mengangkat sifat Wara’ ulama sehingga ia menjual agamanya sendiri untuk kepentingan pribadinya sendiri.
9. Mengangkat Alquran(tidak ada lagi yg bisa membaca Alquran)
10. Diangkatnya Iman dari seluruh bumi,ini yg akan menyegrakan kiamat.

Imam al-Shuyuti dalam al-Hawi li al-Fatawa, beliau mencantumkan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh al-Thabrani dalam al-Kabir dari Maimunah binti sa”ad, dia berkata:

“Wahai Rasulullah, bolehkah seseorang tidur dalam keadaan junub? Nabi menjawab “Aku tidak suka jika ia (orang yang junub) tidur sebelum mengambil wudlu”, aku khawatir ia lantas mati (dalam keadaan berhadats), sehingga tidak dihadiri oleh Malaikat Jibril.”

Hadits ini, menurut al-Suyuthi, secara tersurat menjelaskan bahwa Malaikat jibril selalu turun ke bumi untuk menghadiri setiap orang mukmin yang mati dalam keadaan suci dari hadats. Selain itu, al-Suyuthi juga menampilkan sebuah hadits yang dikeluarkan oleh Nu”aim bin Hammad dalam al-Fitan, dan al-Thabrani dari Ibnu Mas”ud, bahwa ketika Nabi saw. menyebutkan ciri-ciri Dajjal, beliau bersabda:

“Lalu Dajjal melewati Mekkah, ternyata di sana dia bertemu dengan makhluq yang sangat besar, maka dia bertanya: siapa kamu? makhluq tersebut menjawab ”aku adalah Mikail, Allah mengutusku untuk menjaga tanah haram ini”. Kemudian Dajjal meneruskan perjalanannya ke Madinah, disana dia juga bertemu dengan Makhluq yang besar dan dia bertanya: siapa kamu? makhluq itu menjawab: ”aku adalah Jibril, aku diutus Allah untuk menjaga tanah haram ini”.

“Itulah dua hadits yang dikemukakan oleh al-Suyuthi, yang menjelaskan bahwa malaikat Jibril -kendati Nabi sudah wafat- masih tetap eksis turun ke Bumi pada waktu-waktu tertentu. Disamping itu, tiap-tiap Lailatu al-Qodar, para malaikat semuanya turun ke bumi, termasuk di antaranya adalah Jibril yang diredaksikan dalam al-Qur’an surah al-Qadr dengan kalimat al-Ruh.

Sesungguhnya Malikat Jibril menyampaikan wahyu tidak hanya kepada Rasulullah Shallallahu'Alaihi wa-Sallam, tapi juga kepada Umat Muslim “biasa” / bukan Nabi ataupun Rasul. Wahyu tersebut berupa ilham (ide) ataupun Mimpi yang Bagus.

ilham tersebut bisa jadi bukan berasal dari Analisis/pemikiran yang mendalam dan rumit dengan bahasa lain, seolah-olah ide brilian tersbut tiba-tiba datang sendiri. ilham itu merupakan wahyu yang disampaikan dari Allah Subhanahu Wata'ala kepada kita melalui Malaikat Jibril.Wallahu a'lam bish shawab

Subhanakallohumma wabihamdika asyhadualla ilahaa illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika.