Foto Singa |
Imam Adz Dzahabi dalam kitabnya Siyar A’lam
Nubala’ menceritakan sebuah kisah yang mengagumkan dan sepantasnya jadi
renungan kita bersama.
Sekelompok orang melakukan safar tiba di sebuah
lembah yang dikelilingi hutan belantara. Saat malam tiba, mereka beristirahat
di sana. Tiba-tiba mereka dikejutkan dengan datangnya seekor singa. Semua orang
panik. Semua orang takut. Mereka pun berusaha menyelamatkan diri dengan
memanjat pohon.
Tetapi, diantara riuhnya kepanikan itu, ada satu
orang yang tetap tenang. Ia sedang shalat dan tetap melanjutkan shalatnya.
Orang-orang melihat detik demi detik berikutnya yang sangat menegangkan. Benar
dugaan mereka, singa itu mendatangi orang yang tengah melakukan shalat itu.
Matanya menyorot tajam. Satu langkah, dua langkah. Aneh. Singat itu tidak
langsung menerkamnya. Singa itu justru berjalan mengelilingi orang itu. Setelah
itu, singa pergi meninggalkannya begitu saja.
Orang-orang bernafas lega. Setelah memastikan
singa itu pergi dan tidak ada tanda-tanda ia kembali lagi, mereka pun turun
dari pohon.
“Engkau gila!” kata mereka kepada temannya seusai
ia shalat, “mengapa engkau tidak ikut menyelamatkan diri bersama kami? Hampir
saja singa itu memakanmu”
“Seperti kalian lihat,” jawabnya tenang, “aku
tadi sedang shalat. Demi Allah, aku merasa malu bahwa aku sedang berdiri
menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala, tapi aku malah takut kepada hal lainnya.”
“Aku malu bahwa aku berdiri di hadapan Allah
Subhanahu wa Ta’ala, tapi aku malah takut kepada salah satu makhlukNya.”
Masya Allah… demikian tinggi tingkat khusyu’
shalat orang ini. Ia tetap berada dalam shalatnya, meski singa datang
mendekatinya.
Bagaimana dengan kita? Selayaknya kita
banyak-banyak beristighfar karena pada saat shalat, kita mengingat hal lain.
Kita membaca Al Qur’an, tetapi pikiran kita terkadang melayang ke sana kemari.
Tubuh kita menghadap kiblat, tetapi jiwa kita berada di tempat yang lain. Lisan
kita melafal doa, tetapi hati kita tidak menghayati doa-doa itu.
Lalu bagaimana seandainya ada kucing yang datang
mendekat kepada kita? Kucing saja, bukan singa. Terkadang seekor kucing sudah
membuat kita salah tingkah dalam shalat. Apalagi singa. Atau yang lebih sering,
nyamuk yang menggigit kita saat sedang shalat, membuat kita lebih konsentrasi
pada sakit gigitannya daripada tenggelam dalam ayat-ayat yang kita baca.
Mari merenungi shalat kita dari kisah ini. Betapa
masih jauhnya kita dari khusyu’ saat shalat. Padahal Allah memfirmankan
kecelakaan orang-orang yang lali dari shalatnya. “Wailul lil mushalliin,
alladziina hum ‘an shalaatihim saahuun”. Sebagian mufassir menjelaskan bahwa
“an shalatihin saahuun” adalah orang-orang yang meninggalkan shalat. Mereka
itulah orang-orang yang celaka. Namun, sebagian yang lainnya menjelaskan bahwa
“an shalatihim saahuun” adalah mereka yang lalai dalam shalatnya. Mengerjakan
shalat, tetapi waktunya ditunda-tunda. Termasuk juga mengerjakan shalat, tetapi
hati dan jiwanya tidak ikut shalat. Mengerjakan shalat, tetapi ia tidak khusyu’
dalam shalatnya. Sekedar fisik yang menghadap kiblat dan lisan yang mengucap
doa, tetapi hatinya lalai entah ke mana. Na’udzubillah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar