Diriwayatkan dalam kitab Raudhatul-Ahbab bahwa Rasulullah SAW telah berkata kepada Fathimah putrinya, :
“Bawalah kedua anakmu kepadaku.”.
Kemudian Fathimah membawa Hasan dan Husein ke hadapan Rasulullah.
Keduanya kemudian memberi salam kepada Rasulullah, kemudian duduk di tepi pembaringannya dan kemudian menangis ketika melihat kakeknya sedang lemah seperti itu.
Keduanya menangis pilu sehingga orang-orang yang hadir di situ ikut menangis keras.
Hasan meletakkan wajahnya di wajah Rasulullah, sedangkan adiknya, Husein, meletakkan wajahnya di dada Rasulullah.
Rasulullah membuka matanya, kemudian ia menciumi kedua cucunya itu dengan penuh kasih sayang.
Itu juga sekaligus untuk memberikan pelajaran kepada semua orang bahwa mereka harus mencintai dan menghormati kedua cucunya itu.
Dalam riwayat yang lain disebutkan bahwa para sahabat yang kebetulan hadir di sana pada saat itu, saat melihat Hasan dan Husein menangis mereka juga ikut menangis keras.
Di tengah-tengah suasana haru itu Rasulullah berseru, “Panggillah saudaraku Ali dan bawalah kepadaku.”.
‘Ali datang dan berdiri di sisi pembaringan sambil memeluk Rasulullah saw.
Ali kemudian mengangkat kepala Rasulullah dan meletakkannya di pangkuannya.
Rasulullah berkata:“
"Ya, Ali! Aku telah meminjam sejumlah uang dari seorang Yahudi untuk keperluan tentara ekspedisi Usamah. Tolonglah bayarkan hutangku itu.
Dan, Ali. Engkau akan menjadi orang pertama yang akan menemuiku di mata air al-Kautsar. Engkau juga akan mendapatkan banyaksekali masalah sepeninggalku.
Engkau harus bersabar menghadapinya dan apabila engkau lihat orang-orang lebih mencintai dunia, maka engkau harus lebih memilih akhirat.”.
Shahih Bukhori jil. 7 hal. 121; Shahih Muslim jil. 5 hal. 75.Shahih Bukhori jil. 3 hal. 68; Shahih Muslim jil. 2 hal. 14.Thabaqat Ibnu Saad Bag. 2 hal. 29.