Senin, 15 Februari 2016

MAKNA HURUF HIJAIYAH



“APA MAKNA HURUF HIJAIYAH?”.


Seorang Yahudi mendatangi Rasulullah seraya bertanya,
Rasulullah berkata kepada Ali bin Abi Thalib, “Jawablah pertanyaannya, wahai Ali!”. Kemudian Rasulullah saw berdoa, “Ya Allah, jadikanlah dia berhasil dan bantulah dia.”
Ali berkata, “Setiap huruf hijaiyah adalah nama-nama Allah.” Ia melanjutkan:
Alif ( ) : Ismullah (nama Allah), yang tiada Tuhan selain-Nya. Dia selalu hidup, Maha Mandiri dan Mahakuasa .
’Ba ( ) : al Baqi’ (Mahakekal), setelah musnahnya makhluk .
Ta ( ) : al Tawwab (Maha Penerima Taubat) dari hamba-hamba-Nya .
’Tsa ( ) : al Tsabit (Yang Menetapkan) keimanan hamba-hamba-Nya .
Jim ( ) : Jalla Tsanauhu (Yang Mahatinggi Pujian-Nya), kesucian-Nya, dan nama-nama-Nya yang tiada berbatas .
’Ha ( ) : al Haq, al Hayyu, wa al Halim (Yang Mahabenar, Mahahidup, dan Mahabijak ) .
Kha ( ) : al Khabir (Yang Mahatahu) dan Mahalihat. Sesungguhnya Allah Mahatahu apa yang kalian kerjakan .
Dal ( ) : Dayyanu yaumi al din (Yang Mahakuasa di Hari Pembalasan ) .
Dzal ( ) : Dzu al Jalal wa al Ikram (Pemilik Keagungan dan Kemuliaan ) .
Ra ( ) : al Rauf (Mahasayang ) .
Zay ( ) : Zainul Ma’budin (Kebanggaan Para Hamba ) .
Sin ( ) : al Sami al Bashir (Mahadengar dan Mahalihat ) .
Syin ( ) : Syakur (Maha Penerima ungkapan terima kasih dari hamba-hamba-Nya ) .
Shad ( ) : al Shadiq (Mahajujur) dalam menepati janji. Sesungguhnya Allah tidak mengingkari janji-Nya .
Dhad ( ) : al Dhar wa al Nafi (Yang Menangkal Bahaya dan Mendatangkan Manfaat ) .
Tha ( ) : al Thahir wal al Muthahir (Yang Mahasuci dan Menyucikan ) .
Zha ( ) : Zhahir (Yang Tampak dan Menampakkan Kebesaran-Nya ) .
Ain‘ ( ) : al ’Alim (Yang Mahatahu) atas segala sesuatu .
Ghain ( ) : Ghiyats al Mustaghitsin (Penolong bagi yang memohon pertolongan) dan Pemberi .Perlindungan
Fa ( ) : Yang Menumbuhkan biji-bijian dan .tumbuhan
Qaf ( ) : Yang Mahakuasa atas makhluk-.Nya
Kaf ( ) : al Kafi (Yang Memberikan Kecukupan) bagi semua makhluk, tiada yang serupa dan sebanding dengan-Nya .
Lam ( ) : Lathif (Mahalembut) terhadap hamba-hamba-Nya dengan kelembutan khusus dan tersembunyi .
Mim ( ) : Malik ad dunya wal akhirah (Pemilik dunia dan akhirat ) .
Nun ( ) : Nur (Cahaya) langit, cahaya bumi, dan cahaya hati orang-orang beriman .
Waw ( ) : al Wahid (Yang Mahaesa) dan tempat bergantung segala sesuatu .
Haa ( ) : al Hadi (Maha Pemberi Petunjuk) bagi makhluk-Nya. Dialah yang menciptakan segala sesuatu dan memberikan petunjuk .
Lam alif ( ) : lam tasydid dalam lafadz Allah untuk menekankan keesaan Allah, yang tiada sekutu bagi-Nya .
Ya ( ) : Yadullahbasithun lil khalqi (Tangan Allah terbuka bagi makhluk). Kekuasaan dan kekuatan-Nya meliputi semua tempat dan semua keberadaan .
Rasulullah saw bersabda, ”Wahai Ali, ini adalah perkataan yang Alflah rela terhadapnya.” Dalam riwayat dijelaskan bahwa Yahudi itu masuk Islam setelah mendengar penjelasan Sayyidina Ali.

Jumat, 12 Februari 2016

FADHILAH AKHIR SURAT HASYR AYAT: 21-24

FADHILAH AKHIR DARI SURAT AL HASY

1. Merupakan obat dari segala macam penyakit
kecuali mati.
Rasululloh SAW bersabda kepada Abdulloh bin
Mas’ud r.a:”Letakkanlah tanganmu di atas kepalamu!
Karena sesungguhnya Jibril a.s pada waktu
menurunkan ayat tersebut dia berkata
kepadaku:”Letakkanlah tanganmu di atas kepalamu!
Karena sesungguhnya ayat ini adalah obat dari segala
macam penyakit kecuali kematian”.
(HR.Khotib Al Baghdadi)

2. Terlindungi dari ganguan jin.
Dari Abu Ayyub Al Anshori r.a bahwasanya beliau
mempunyai satu tempat pengeringan korma di
rumahnya,tiba-tiba beliau mendapatkan korma-korma
yang ada di tempat pengeringan tersebut telah
berkurang.Maka di saat malam tiba,beliaupun
mengawasi korma-kormanya.Tiba-tiba beliau
mendengar suara kedatangan seseorang,maka
beliaupun langsung bertanya kepadanya:”Siapa
kamu?”,orang itupun menjawab:”Saya adalah seorang
laki-laki dari golongan jin.Kami datang ke rumah ini
karena kami telah kehabisan bekal,maka akhirnya
kami mengambil sebagian dari korma-korma
kalian.Dan Alloh SWT tidak akan mengurangi korma
kalian sedikitpun”.Kemudian Abu Ayyub r.a berkata
kepada jin tersebut:”Kalau memang engkau jujur,coba
tunjukkan tanganmu kepadaku!”.Maka jin itupun
menunjukkan tangannya kepada Abu Ayyub
r.a ,ternyata tangan jin tersebut di penuhi dengan
bulu.hampir mirip dengan kaki depannya anjing.Abu
Ayyub r.a kemudian berkata kepadanya:”Korma-
korma kami yang telah engkau ambil sudah kami
halalkan.Sekarang maukah kau beritahukan kepada
kami(golongan manusia) mengenai doa yang paling
utama dan paling ampuh untuk melindungi diri kami
dari gangguan jin?”,jin itupun menjawab :”Doa yang
paling utama untuk melindungi diri kalian dari
gangguan kami adalah beberapa ayat yang terdapat
dalam akhir surat Al Hasyr”.
(HR.Ibnu Marduwaih)

3. Jika meninggal maka Alloh SWT akan menghapus
seluruh kesalahan-kesalahan yang telah dia lakukan .
Dari Anas r.a Rasululloh SAW bersabda:”Barangsiapa
membaca akhir surat Al Hasyr,kemudian dia
meninggal pada siang atau malam harinya,maka Alloh
SWT akan menghapus seluruh kesalahan-kesalahan
yang telah dia lakukan”.
(HR.Ibnu Marduwaih)

4. Akan dihitung mati syahid.
Dari Anas r.a bahwasanya Rosululloh SAW
memerintahkan kepada seorang laki-laki setiap dia
hendak berbaring di tempat tidurnya,untuk membaca
akhir surat Al Hasyr.Kemudian beliau bersabda:”Apabi
la engkau mati,maka engkau mati sebagai syahid”.
(HR.Ibnu Sunni dan Ibnu Marduwaih)

5. Untuk memaqbulkan doa.
Dari Muhammad bin Hanafiah rah.a sesungguhnya
Baro’ bi Azib r.a telah berkata kepada Ali bin Abi
Tholib r.a:”Saya minta kepada engkau atas nama Alloh
SWT,agar engkau mengkhususkan aku dengan sebaik
baik doa,yang mana Rosululloh SAW telah
mengkhususkan engkau dengan doa tersebut.Bahkan
itu adalah doa yang telah di khususkan oleh malaikat
Jibril untuk Baginda Nabi SAW dari sebagian yang
telah di wahyukan oleh Alloh Yang Maha Rohman
kepada Nabi SAW.Ali r.a berkata:”Wahai Baro’!
Apabila engkau menginginkan untuk berdoa’ kepada
Alloh SWT dengan menggunakan Ismul A’dzom(Nama
Alloh Yang Paling Agung)maka bacalah sepuluh ayat
pertama surat Al Hadid dan akhir surat Al
Hasyr,kemudian ucapkan:”Wahai Dzat yang memiliki
sifat-sifat sebagaimana yang telah di sebutkan pada
ayat di atas…,dan tidak ada seorangpun yang
memiliki sifat-sifat seperti itu kecuali hanya
Engkau.Saya memohon kepada-Mu agar Engkau
menunaikan permohonanku”.Wahai Baro’! Demi
Alloh,seandainya engkau berdoa’ keburukan untukku
dengan doa ini,niscaya Alloh akan menenggelamkan
saya ke dalam bumi”.
(HR.Abu Ali Abdurrohman bin Muhammad An-Naisaburi).

6. Alloh akan mengirimkan 70.000 malaikat
kepadanya untuk mengusir setan baik dari golongan
jin maupun manusia darinya.
Dari Abu Umamah r.a Rosululloh SAW
bersabda:”Barangsiapa yang minta perlindungan
kepada Alloh SWT dari gangguan setan(ya’ni dengan
membaca A’UDZUBILLAHI MINASSYAITHONIR
ROJIM)sebanyak 3 kali,kemudian dia membaca akhir
surat dari surat Al Hasyr,niscaya Alloh SWT akan
mengirim 70.000 malaikat kepadanya untuk mengusir
setan baik dari golongan jin maupun manusia
darinya.Apabila dia membacanya di waktu malam
maka dia akan di jaga sampai pagi.Dan apabila dia
membacanya di waktu pagi ,maka dia akan di jaga
sampai sore hari”.
(HR.Ibnu Marduwaih)

7. Dapat jaminan masuk syurga.
Dari Abu Umamah r.a Rosululloh SAW
bersabda:”Barangsiapa membaca penutup surat Al
Hasyr pada waktu malam atau siang,kemudian dia
mati pada waktu malam atau siang harinya,maka
wajib baginya masuk syurga”.
(HR.Ibnu Addi,Ibnu Marduwaih,Khotib dan Baihaqi)

8. Alloh akan menugaskan 1000 malaikat yang akan
memohonkan pengampunan untuknya.
Dari Ma’qil bin Yassar r.a bahwasanya Nabi SAW
bersabda:”Barangsiapa yang pada waktu pagi
membaca:”A’UDZU BILLAAHI SAMI’IL ‘ALIIM
MINASSYAITHONIRROJIM sebanyak 10 kali,maka
Alloh akan menugaskan 1000 malaikat kepadanya
yang akan selalu memohonkan pengampunan
untuknya sampai sore hari.Dan apabila dia mati pada
hari itu,maka dia mati sebagai syahid.Dan
barangsiapa membaca do’a dan ayat tersebut pada
waktu sore,maka dia akan mendapatkan keutamaan/
fadhilah sebagaimana ketika dia membacanya di
waktu pagi.
(HR.Ahmad,Darimi,Tirmidzi)

9. Dapat mengejar/menambal amalan-amalan dia yang
terlewatkan pada malam harinya.

10. Akan mendapatkan penjagaan dari Alloh.
Dari Utbah r.a beliau berkata:”Para shahabat Nabi
SAW r.anhum telah menceritakan kepada kami
bahwasanya barangsiapa yang membaca penutup
surat Al Hasyr pada waktu pagi ,maka berarti dia
telah mengejar(menambal)amalan-amalan dia yang
terlewatkan pada malam harinya.Dan dia akan dijaga
oleh Alloh SWT sampai sore hari.Dan barangsiapa
membacanya pada waktu sore,maka berarti dia telah
mengejar (menambal)amalan-amalan dia yang telah
terlewatkan pada waktu siang hari.Dan dia akan
dijaga oleh Alloh SWT sampai pagi hari.Dan apabila
dia mati,maka wajib baginya masuk syurga.
(HR.Ibnu Dhoris)

11. Termasuk Ismul A’dzom(yang dapat memaqbulkan
do’a)
Dari Ibnu Abbas r.anhuma Rosululloh SAW
bersabda:”Ismul A’dzom terdapat dalam 6 ayat
terakhir dari surat Al Hasyr”.
(HR.Ad Dailami)

آمين اللهم آمين
Keutamaan Rathib AlAtthas.
oleh : Mafatihul Abror


Rabu, 10 Februari 2016

KONEKSITAS SEJARAH INDONESIA DENGAN TURKEY













Eksistensi sejarah umat Islam Nusantara dalam memperjuangkan khilafah telah diamini oleh para sejarawan Indonesia maupun Barat. Diantaranya adalah apa yang dinyatakan oleh Prof. Deliar Noer, Prof. Aqib Suminto, dan Martin van Bruinessen dalam tulisan akademis mereka. Deliar Noer dalam disertasinya, The Modernist Muslim Movement in Indonesia 1900-1942 (Cornell University, 1962), menyatakan bahwa umat Islam di Indonesia tidak hanya berminat dalam masalah khilafah, tetapi juga merasa berkewajiban memperbincangkan dan mencari penyelesaiannya. Lalu Aqib Suminto dalam disertasinya, Politik Islam Hindia Belanda (IAIN Jakarta, 1985), menuturkan tentang pengaruh Pan-Islamisme di Indonesia dalam perjuangan khilafah saat itu. Dia menyatakan ada kaitan yang erat antara paham Pan-Islamisme dan jabatan Khalifah karena Khalifah merupakan simbol persatuan ummat Islam di seluruh belahan dunia. Hal senada juga diungkapkan oleh seorang orientalis Belanda, Martin van Bruinessen, dalam jurnal ilmiahnya yang berjudul Muslim of Dutch East Indies and The Caliphate Question (Studia Islamika, 1995). Peristiwa penghapusan Turki Usmani yang kemudian disusul seruan ulama al-Azhar untuk memilih khalifah baru, dan penaklukan Hijaz oleh Ibn Sa’ud, mendapatkan antusiasme yang sangat besar dari umat Islam Indonesia sehingga menimbulkan pergerakan yang masif di Indonesia. Menurut arsip Pemerintah Kerajaan Belanda, seperti dikutip van Bruinessen, hal itu bahkan dianggap sebagai “sebuah tonggak bersejarah dalam pergerakan umat Islam di negeri ini”.








MAFATIHULABROR