Sabtu, 14 Januari 2017

HAK-HAK AHLUL BAIT NABI SAW.

Hak Hak Ahlulbait
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺻﻞ ﻋﻠﻰ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﻋﻠﻰ ﺍﻟﻬﻢ ﻭﺍﺯﻭﺟﻪ ﻭﺫﺭﻳﺘﻪ ﻭﺍﻫﻞ ﺑﻴﺘﻪ ﻭﺍﺻﺤﺎ ﺑﻪ ﻭﺑﺎ ﺭﻙ ﻭﺳﻠﻢ
Dari Muadz bin Jabal, bersabda Rasulullah saw : Sesungguhnya Allah telah menciptakan aku, Ali, Fathimah, Hasan dan Husein, tujuh ribu tahun sebelum Allah menciptakan dunia. Aku (Muadz bin Jabal) bertanya : Dimanakah selama itu engkau berada. Nabi menjawab : Di Arsy, dimana Allah swt bertasbih memuji, mensucikan serta mengagungkannya.
Ali, Fathimah, Hasan dan Husein, mereka adalah ‘aal Muhammad’ yang telah disucikan, sebagaimana firman Allah swt dalam surat al-Ahzab ayat 33 :
ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻳُﺮِﻳْﺪُ ﺍﻟﻠﻪ ﻟِﻴُﺬْﻫِﺐَ ﻋَﻨْﻜُﻢُ ﺍﻟﺮِﺟْﺲَ ﺃَﻫْﻞَ ﺍﻟﺒَﻴْﺖِ ﻭَ ﻳُﻄَﻬِّﺮَ ﻛُﻢْ ﺗَﻄْﻬِﻴْﺮًﺍ
“Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan kotoran (rijs) dari kalian hai Ahlul Bait."
Hal tersebut sesuai dengan hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Ahmad, Turmudzi, Nasai dan al-Hakim dari al-Muthallib bin Rabi’ah, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda :
ﻭَﺍﻟﻠﻪِ ﻻَ ﻳَﺪْﺧُﻞُ ﻓَﻠْﺐَ ﺍﻣْﺮِﺉٍ ﻣُﺴْﻠِﻢٍ ‏( ﺇِﻳْﻤَﺎﻥٌ ‏) ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﺤِﺒُّﻜُﻢْ ﻟﻠﻪ ﻭَ ﻟِﻘَﺮَﺍﺑَﺘِﻰ
“Demi Allah, iman tidak akan masuk ke dalam hati seorang muslim sehingga ia mencintai kalian (keluarga nabi saw) karena Allah dan karena hubungan keluarga denganku”.
Di samping itu terdapat pula hadits yang memerintahkan kepada umat Islam untuk mencintai Rasulullah saw dan keluarganya seperti yang diriwayat oleh Turmudzi, Thabrani dan al-Hakim dari Ibnu Abbas, Rasulullah saw bersabda :
ﺍَﺣِﺒُّﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪ ﻟِﻤَﺎ ﻳَﻐْﺪُﻭْﻛُﻢْ ﺑِﻪِ ﻣِﻦْ ﻧِﻌَﻤِﻪِ ﻭَﺍَﺣِﺒُّﻮْﻧِﻰ ﻟِﺤُﺐِّ ﺍﻟﻠﻪِ , ﻭَﺍَﺣِﺒُّﻮﺍ ﺍَﻫْﻞَ ﺑَﻴْﺘِﻰ ﻟِﺤُﺒِّﻰْ
“Cintailah Allah karena nikmat-nikmat yang telah dianugerahkan-Nya, dan cintailah aku karena kecintaan (kamu) kepada Allah, serta cintailah ahlu al-baitku karena kecintaan (kamu) kepadaku”.
Anak cucu keturunan Rasulullah saw merupakan keberkahan bagi umat Islam. Mereka selalu ada pada tiap zaman, sebab dengan keberadaan mereka itu Allah swt menghindarkan umat manusia dari malapetaka. Kecuali jika umat manusia sudah memilih jalannya sendiri yang sesat menuju kehancuran. Keturunan Rasulullah ibarat cahaya bintang yang menunjukkan arah bagi bahtera yang sedang berlayar di tengah samudera dalam keadaan gelap gulita. Thabrani meriwayat hadits dalam kitab al-Ausath dari Abu Said al-Khudri, ia berkata Rasulullah saw bersabda :
ﺍِﻧَّﻤَﺎ ﻣَﺜَﻞَ ﺍَﻫْﻞِ ﺑَﻴْﺘِﻰْ ﻣِﺜْﻞُ ﺳَﻔِﻴْﻨَﺔِ ﻧُﻮْﺡٍ ﻣَﻦْ ﺭَﻛِﺒَﻬَﺎ ﻧَﺠَﺎ ﻭَﻣَﻦْ ﺗَﺨَﻠَّﻒَ ﻋَﻨْﻬَﺎ ﻏَﺮِﻕَ , ﻭَ ﺍِﻧَّﻤَﺎ ﻣَﺜَﻞَ ﺍَﻫْﻞِ ﺑَﻴْﺘِﻰْ ﻓِﻴْﻜُﻢْ , ﻣَﺜَﻞَ ﺑَﺎﺏِ ﺣِﻄَّﺔٍ ﻓِﻰ ﺑَﻨِﻰ ﺍِﺳْﺮَﺍﺋِﻴﻞَ ﻣَﻦْ ﺩَﺧَﻠَﻬَﺎ ﻏُﻔِﺮَ ﻟَﻪُ
“Perumpamaan (kedudukan) ahlu al-baitku seperti bahtera Nuh. Barang siapa menaikinya dia akan selamat dan barang siapa meninggalkannya dia akan tenggelam. Dan perumpamaan ahlu al-baitku di antara kamu seperti pintu pengampunan di antara Bani Israil, barang siapa memasukinya maka dosa-dosanya akan diampuninya”.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani, al-Hakim dari Ibnu Abbas, Rasulullah saw bersabda :
… ﻓَﻠَﻮْ ﺍَﻥَّ ﺭَﺟُﻼً ﺻﻔَﻦَ ﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟﺮُّﻛْﻦِ ﻭَﺍﻟﻤَﻘَﺎﻡِ , ﻭَﺻَﻠَّﻰ ﻭَﺻَﺎﻡَ , ﺛُﻢَّ ﻣَﺎﺕَ , ﻭَﻫُﻮَ ﻣُﺒْﻐِﺾٌ ﻻِﻫْﻞِ ﺑَﻴْﺖِ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ‏( ﻭَﺁﻟِﻪِ ‏) ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺩَﺧَﻞَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭَ .
“… Maka sekiranya seseorang berdiri di antara salah satu sudut Ka’bah dan maqam Ibrahim, lalu ia shalat dan puasa, kemudian meninggal sedangkan ia adalah pembenci keluarga (ahlu al-bait) Muhammad, pasti ia masuk neraka”.
Tidak diragukan lagi bahwa ‘aal Muhammad’ yang dalam zaman kita sekarang ini terkenal dengan sebutan kaum Alawiyin, merupakan orang-orang yang memiliki fadhilah dzatiyyah (keutamaan dzat) yang dikarunia Allah swt kepada mereka melalui hubungan darah dengan insan pilihan-Nya. Sangat naif sekali anggapan yang menyamakan mereka dengan orang-orang dari keturunan lain, karena anggapan demikian itu sama artinya dengan menyamakan pribadi Rasulullah saw dengan pribadi lain.
Dari Hasan bin Ali berkata, aku mendengar kakekku Rasulullah saw bersabda :
ﺧﻠﻘﺖ ﻣِﻦْ ﻧُﻮْﺭِ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰَّ ﻭ ﺟﻞَّ ﺧﻠﻖ ﺃﻫْﻞَ ﻧَﻴْﺘِﻲ ﻣِﻦْ ﻧُﻮﺭِﻱ , ﺧﻠﻖ ﻣﺤﺒﻴﻬﻢ ﻣِﻦْ ﻧُﻮﺭِﻫﻢ , ﻭ ﺳَﺎﺋﺮ ﺍﻟﺨَﻠْﻖِ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨَﺎﺭِ .
“Saya dijadikan dari nur Allah azza wa jalla, dan dijadikan ahlu al-baitku dari nurku, dan dijadikan para pencinta mereka (ahlu al-bait) dari nur mereka (ahlu al-bait), sedangkan yang lainnya berada dalam neraka”.
Dari Ja’far al-Shaddiq, bersabda Rasulullah saw : Wahai Jabir, Sesungguhnya Allah swt, tidak ada tuhan selain-Nya, awal pertama menciptakan makluq-Nya adalah menciptakan Muhammad saw, dan menciptakan ahlu al-bait dari nur keagungan-Nya. Kemudian ditempatkan di bawah perlindungan-Nya, di mana pada saat itu belum ada langit, bumi, malam, siang, matahari, bulan dan semua tempat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar